VIDEO : Video Polisi Banting Ibu Gendong Anak Ini Menuai Kecaman
Seorang polisi tertangkap kamera tengah membanting wanita yang menggendong balita di sebuah jalan. Tak hanya memicu kritik dari banyak pihak, rekaman video itu menorehkan catatan buruk kinerja petugas itu.
Hal itu disampaikan melalui sebuah pernyataan resmi pada Sabtu, 2 September malam oleh Kantor Polisi Songjiang di Shanghai, China.
Seperti dikutip dari Asia One, Senin (4/9/2017), video berdurasi sekitar 50 detik yang beredar di jejaring sosial China sejak Jumat, 1 September 2017 siang itu menarik puluhan juta pemirsa dan memicu protes keras secara online.
Dalam rekaman yang belakangan viral itu, terlihat si wanita yang menggendong balita dengan lengan kirinya tengah berargumen dan mendorong polisi beberapa kali sebelum salah satu petugas membantingnya ke trotoar.
Bocah kecil yang tengah bersamanya pun menjadi korban. Ia ikut terjatuh, badan mungilnya membentur trotoar, lalu ia menangis kencang.
Menurut informasi pihak kepolisian, petugas yang membanting diketahui bermarga Zhu. Sementara, si wanita mengalami konfrontasi fisik karena tak setuju dengan tiket parkir yang diajukan oleh petugas itu.
Perdebatan hangat terjadi secara online, menuduh petugas menyalahgunakan kekuasaannya saat bertugas dan membahayakan si bocah kecil. Lainnya berpendapat bahwa wanitanya mencoba melawan hukum dan dengan sengaja menempatkan anak itu dalam bahaya.
Baik si wanita yang memar di bagian mata dan pipi kiri, maupun balitanya dibawa ke rumah sakit tak lama insiden terjadi. Sejauh ini tak ada korban luka serius lain, demikian menurut pernyataan dari kantor polisi distrik tersebut.
Wanita itu kemudian diberi peringatan karena telah menghalangi kerja polisi. Sementara, polisinya mendapatkan sanksi. Ia tak dapat dipromosikan atau menikmati kenaikan gaji selama 18 bulan.
Sejak Maret lalu, pemerintah Kota Shanghai kabarnya telah meluncurkan perombakan ketat terkait penegakan hukum lalu lintas. Namun, tak disebutkan apakah tindakan seperti pada kasus petugas Zhu layak dilakukan.
No comments